VIDEO asisten wasit sudah menjadi hal yang lumrah dalam sepak bola.
Olahraga yang bergerak cepat tidak selalu memungkinkan wasit untuk menentukan secara sekilas apa itu pelanggaran atau tidak, jadi VAR digunakan.
Bagaimana cara kerja VAR?
Terkadang wasit dan ofisial harus mencermati apa yang terjadi untuk menentukan hasilnya.
Asisten Wasit Virtual (VAR) diciptakan untuk membantu melihat detail lebih baik.
VAR dapat digunakan untuk empat insiden penting di lapangan:
- Penetapan tujuan
- Keputusan hukuman
- Keputusan kartu merah
- Kasus kesalahan identitas
VAR bekerja dalam dua cara – wasit dapat meminta peninjauan, atau asisten video akan memberi tahu wasit di lapangan bahwa suatu keputusan perlu dianalisis.
VAR akan menyampaikan informasi mengenai panggilan dan terkadang wasit di lapangan mungkin harus menonton sendiri aksi tersebut dari layar yang dipasang di stadion.
Video asisten wasit – yang merupakan tim yang terdiri dari tiga ofisial – memiliki akses ke setiap sudut kamera dan kamera teknologi garis gawang.
Tim terdiri dari wasit saat ini atau mantan wasit, asistennya, dan operator pertandingan ulang.
Teknologi apa yang digunakan VAR?
VAR menggunakan lebih dari 30 kamera yang dipasang di stadion untuk menangkap setiap sudut.
Hal ini membantu asisten virtual wasit untuk melihat kejadian seperti tendangan penalti dari setiap sudut dan menentukan apakah terjadi kontak atau tidak.
Jenis kamera yang digunakan antara lain kamera siaran, kamera gerak lambat, kamera sudut lebar definisi tinggi, dan kamera kaku.
Sistem komunikasi audio juga digunakan yang memungkinkan wasit di lapangan berbicara dengan wasit di luar lapangan.
Di ruang istirahat atau di tempat yang tepat di sepanjang garis lapangan, Anda juga akan menemukan layar dipasang agar wasit di lapangan dapat melihat insiden kontroversial apa pun.
Di Liga Premier, teknologi offside virtual Hawk-Eye digunakan untuk menentukan apakah seorang pemain berada dalam posisi offside atau tidak.
Ini memiliki dua tingkat.
Salah satunya adalah garis grid yang menunjukkan garis dua dimensi yang diposisikan beserta pemain terakhir.
Ini terutama digunakan ketika seorang pemain jelas-jelas berada dalam posisi offside atau tidak.
Di sisi lain, dua pemain terkadang berada terlalu dekat satu sama lain untuk menentukan apakah suatu gol berada dalam posisi offside atau tidak.
Oleh karena itu, ada tingkat garis lain yang disebut cross hair.
Kedua garis offside ini ditarik, satu sesuai dengan pemain terakhir dari tim bertahan dan yang lainnya dengan pemain dari tim menyerang.
Ia juga menampilkan garis 3D vertikal yang menunjukkan apakah bagian tubuh lain, seperti lengan, berada dalam posisi off-side atau tidak, sehingga gol tersebut akan ditolak.
Siapa yang menciptakan VAR?
VAR diciptakan oleh Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda.
Proyek ini dibuat pada tahun 2010 dan diuji pada pertandingan Eredivisie – liga Belanda.
Uji coba kemudian dilanjutkan di seluruh Liga Premier, tetapi sistem ini melakukan debut internasionalnya di Piala Dunia FIFA 2018.
Di kompetisi manakah VAR digunakan?
Banyak liga domestik Eropa dan Amerika Selatan yang telah memperkenalkan sistem VAR seperti:
- Liga Inggris bersama dengan piala domestik seperti Piala FA
- Serie A dan Coppa Italia
- La Liga dan Copa del Rey
- Bundesliga dan Piala DFB
- Ligue 1 dan Coupe de France
- Sepak Bola Liga Utama di Amerika
- Brazil
- Divisi Primera Argentina.
Ini juga digunakan di kompetisi besar FIFA dan UEFA seperti Piala Dunia dan Euro.
Kita tidak bisa mengabaikan penggunaannya di Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi.